Kukatakan sesungguhnya, aku bukan orang sesat, walaupun orang berkata sebaliknya
kukatakan ini bukan perkataan bohong, ah orang-orang tak pula percaya
kukatakan ini bukan perkataan bohong, ah orang-orang tak pula percaya
Tetapi bagaimana kalau ini bukan kebohongan??
Bermula dan berawal dari maraknya isu aliran sesat di bebagai media, terasa mengacung jari di dahiku, ‘Kamu orang Sesat!!” memang bukan peristiwa sebenarnya tetapi seperti itulah perasaanku adanya. Apa sebab? karena aku adalah termasuk diantara yang disesatkan, sekali lagi di-se-sat-kan. Oleh siapa, oleh orang-orang itu. Ya aku adalah seorang Ahmadiyah yang di cap sesat, non-Islam oleh para ulama, oleh khalayak semua bahkan sanak saudara dan teman-teman semua.
Tetapi mau diapakan saya? atau lebih luasnya kami. Diusir, intimidasi, atau-apa kata mereka-bahwa darah kami adalah halal, jarahlah, usirlah!!! Ah terserahlah… Aku teringat jawaban dan sekaligus suatu prinsip bagi para tukang sihir Firaun ketika berimannya mereka kepada Musa mendapat ancaman dari Firaun bahwa mereka akan dipenggal tangan, dan kaki secara bersilangan dan disalibkan diatas pohon Kurma (20:72), luar biasa.. tapi itu Cuma perbandingan. Tapi mereka menjawab lantang, pengallah apa yang bisa engkau, lakukanlah, sesungguhnya engkau hanya bisa memutuskan kehidupan jasmani ini saja.. sangat luar biasa. Ini cuma cerita Alquran tetapi itu pula-lah prinsip saya. Bahwa api yang membakar, ancaman yang membahana, tubuh ini-yang tak tau dari arah mana, kapan dan siapa-terus terongrong, bagai api yang dengan gagah berkibas-kibas ingin menghanguskan tubuh lemahku. Tetapi lakukanlah, bahwa hanya badan ini saja yang bisa terbakar hangus atau harta yang terbawa ludes tetapi tak ada yang dapat membakar yang ada di hati, tak kan. Insya Allah. Aku dan juga Ahmadi-ahmadi, terus dengan keyakinan yang membawa kecintaan kepada Allah dan kemabukan kepada Rasulullah tercinta. Tak akan lekang oleh pedang, tak luntur oleh waktu, tak pula patah oleh gelombang. Sebilah pedang dapat melukai daging tetapi dapatkah melukai udara? Setajam apapun pedang dan sekuat apaupun dengannya lengan mengayun.
"Kamu orang sesat!! tak pantas mengaku Islam, bikin agama baru!!!". Sekarang ku bertanya, Apa patokan seseorang itu sesat atau tidak? Dimana letak sesatnya? Adanya perbedaan penafsiran dapatkan di bilang sesat? Satu qunut satu tidak dapatkan dijatuhkan fatwa sesat? Kukatakan, perbedaan kami dan yang lain hanya sebatas penafsiran, terhadap apa, terhadap keimanan yang juga kalian imani yaitu tentang kedatangan Imam Mahdi, kami telah beriman sedangkan yang lain belum. tetapi kulihat sekarang kok kelihatannya banyak sekali perbedaannya, kitab orang ahmadi bukan Alquran melainkan Tadzkirah lah, syahadatnya beda lah, kaki tangan inggris lah, naik hajinya bukan ke Mekkah lah dan lain sebagainya yang seakan-akan ungkapan-ungkapan seperti itu merupakan upaya pelabelan untuk menambah bobot kesesatan Ahmadiyah. yasaya mengerti pelabelan mereka itu bukannya tanpa sumber yang asal omong. Tetapi kukatakan lagi itu dari satu sumber, masih ada sumber lagi yang terluput dari mereka, yaitu dari sumber yang terlabeli tersebut, bahwa bagaimana sebenarnya, benar atau tidak pelabelan seperti itu, ditanyakan, dibandingkan. Bukan dengan sikap yang karena sudah benci dari awalnya-setelah mendapat informasi miring-langsung diterimaYaitulah stigma, stigma itu lebih kepada gelap, meraba-raba, menduga-duga. Tetapi baiklah tulisan-tulisan saya ini adalah sebagai upaya kecil untuk menyibak kegelapan itu. Jangan sampai kalau hal itu manjadi fitnah diatas fitnah, maaf kalau saya katakan itu fitnah, setidaknya fitnah dari sudut pandang saya yang ternyata kenyataannya tidak seperti yang dituduhkan. Bikin agama baru"!bagaimana pula pemikiran seperti itu. Sekali lagi kukatakan bahwa aku tetaplah Islam, sekali Islam tetaplah Islam, sekali di hati tetaplah di hati, sebutlah kami orang yang mengaku Islam, Sebutlah kami Islam sempalan, sebutlah apapun yang membuat kalian puas hati.. kalau di hati kami tetaplah Islam. Aku berkata dalam keber-islamanku kukutipkan perkataan pendiri Jamaah Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad yang berbunyi:
Setalah asyik dan cinta kepada Tuhan
Aku ini mabuk cinta kepada Muhammad
Jika inilah yang disebut kufur
Maka demi Allah aku ini memang sangat kafir’’
Pada akhirnya semua orang memang akan mati dan menghadap sang Ilahi lalu mengapa pula gentar dan takut kepada orang-orang, apa yang dapat dilakukan oleh orang-orang untuk memudaratkan kami? Kami hanya takut kepada Allah dan kepadanyalah kami Cinta.
Inilah akidah kami, jika jalan ini yang dikatakan sesat, kuulangi lagi bahwa akulah yang paling sesat dari jalan yang kutempuh itu. Sekedar kutambahkan kupersembahkan kutipan tentang klarifikasi bahwa Ahmadiyah dari antara 10 kriteria MUI tentang Aliran sesat maka Ahmadiyah tidak temasuk ke dalamnya.
Kukatakan dengan tulus Aku/Kami adalah orang Islam, kami mempercayai tiap suatu yang wajib dipercayai oleh seorang muslim sejati dan kamipun menolak tiap sesuatu yang wajib ditolak oleh seorang Islam sejati. Kalau kalian menyatakan ini adalah bualan semata, silahkan saja, bahwa ini adalah perkataan bohong silahkan juga, tetapi kukatakan jika ini bukan kebohongan, maka kalian bertanggung jawab dari segala sangkaan kalian. Karena kukatakan lagi siapakah dapat mengetahui apa yang terkandung di dalam hati orang lain?? Hanya Allah 'Aalimul-ghoiib saja yang tahu. Tetapi baiklah aku beri tahu.
Kami beriman kepada rukun iman begitu pula rukun Islam. Kuucapkan juga bahwa syahadat kami pun adalah Asyhaduannalaailaha illallah waasyahduanna Muhammadan 'abduhu warasuuluh. Kitab kami adalah Alquran tak ada tambahan tak pula pengurangan dari segala ayatnya, kalian mengatakan Tadkirah adalah kitab sucinya Ahmadiyah, dengan pastinya kukatakan lagi kami tak pernah menganggap seperti itu, tak lain tadzkirah adalah kitab/buku biasa dari artinya saja tadzkirah adalah catatan-catatan.. Kamipun berkiblat ke Mekkah al- Mukaromah. Mekah pula sebagai tanah suci dan tampat kami berhaji. Walaupun di beberapa daerah tak bisanya orang Ahmadi lantaran adanya pelarangan dari pihak-pihak tertentu yang mereka sendiri melarang orang Ahmadiyah berhaji.. Kukatakan juga kami bukanlah bentukan Inggris, janganlah mereka-reka, janganlah menduga-duga, hanya mengambil sumber dari satu sudut pandang atau dari satu fihak tidaklah bijaksana. Lantaran Inggris memberikan keamanan dalam berktifitas dalam agama tidaklah dapat dikatakan bahwa Ahmadiyah adalah bentukan inggris, toh bukan hanya ahmadiyah bahkan setiap agama-dengan syarat tidak mengancam satabilitas negara- mereka juga diberikan kebebasan yang sama. Atau barangkali adanya pujian Ghulam Ahmad terhadap pemerintahan inggris tidak pula berarti Ahmadiyah dan Inggris ada ulama-ulama sezaman pada waktu itu juga banyak yang mempunyai sikap seperti itu, bahkan kalau mau diperbandingkan pujian Ghulam Ahmad tidak seberapanya dibandingkan dengan ulama-ulama pada waktu itu. Kalau kami memang bentukan inggris mengapa pula kami dengan lantang menyuarakan bahwa Tuhan mereka, Yesus tak lain adalah seorang manusia biasa bahkan dengan lantang juga menyuarakan kepada mereka bahwa "Tuhan " mereka talah pula wafat sebagaimana manusia-manusia lainnya. Apa lagi yang ingin kukatakan, ah cukup saja dulu disini.
Inilah akidah kami, jika jalan ini yang dikatakan sesat, kuulangi lagi bahwa akulah yang paling sesat dari jalan yang kutempuh itu. Sekedar kutambahkan kupersembahkan kutipan tentang klarifikasi bahwa Ahmadiyah dari antara 10 kriteria MUI tentang Aliran sesat maka Ahmadiyah tidak temasuk ke dalamnya.
Kukatakan dengan tulus Aku/Kami adalah orang Islam, kami mempercayai tiap suatu yang wajib dipercayai oleh seorang muslim sejati dan kamipun menolak tiap sesuatu yang wajib ditolak oleh seorang Islam sejati. Kalau kalian menyatakan ini adalah bualan semata, silahkan saja, bahwa ini adalah perkataan bohong silahkan juga, tetapi kukatakan jika ini bukan kebohongan, maka kalian bertanggung jawab dari segala sangkaan kalian. Karena kukatakan lagi siapakah dapat mengetahui apa yang terkandung di dalam hati orang lain?? Hanya Allah 'Aalimul-ghoiib saja yang tahu. Tetapi baiklah aku beri tahu.
Kami beriman kepada rukun iman begitu pula rukun Islam. Kuucapkan juga bahwa syahadat kami pun adalah Asyhaduannalaailaha illallah waasyahduanna Muhammadan 'abduhu warasuuluh. Kitab kami adalah Alquran tak ada tambahan tak pula pengurangan dari segala ayatnya, kalian mengatakan Tadkirah adalah kitab sucinya Ahmadiyah, dengan pastinya kukatakan lagi kami tak pernah menganggap seperti itu, tak lain tadzkirah adalah kitab/buku biasa dari artinya saja tadzkirah adalah catatan-catatan.. Kamipun berkiblat ke Mekkah al- Mukaromah. Mekah pula sebagai tanah suci dan tampat kami berhaji. Walaupun di beberapa daerah tak bisanya orang Ahmadi lantaran adanya pelarangan dari pihak-pihak tertentu yang mereka sendiri melarang orang Ahmadiyah berhaji.. Kukatakan juga kami bukanlah bentukan Inggris, janganlah mereka-reka, janganlah menduga-duga, hanya mengambil sumber dari satu sudut pandang atau dari satu fihak tidaklah bijaksana. Lantaran Inggris memberikan keamanan dalam berktifitas dalam agama tidaklah dapat dikatakan bahwa Ahmadiyah adalah bentukan inggris, toh bukan hanya ahmadiyah bahkan setiap agama-dengan syarat tidak mengancam satabilitas negara- mereka juga diberikan kebebasan yang sama. Atau barangkali adanya pujian Ghulam Ahmad terhadap pemerintahan inggris tidak pula berarti Ahmadiyah dan Inggris ada ulama-ulama sezaman pada waktu itu juga banyak yang mempunyai sikap seperti itu, bahkan kalau mau diperbandingkan pujian Ghulam Ahmad tidak seberapanya dibandingkan dengan ulama-ulama pada waktu itu. Kalau kami memang bentukan inggris mengapa pula kami dengan lantang menyuarakan bahwa Tuhan mereka, Yesus tak lain adalah seorang manusia biasa bahkan dengan lantang juga menyuarakan kepada mereka bahwa "Tuhan " mereka talah pula wafat sebagaimana manusia-manusia lainnya. Apa lagi yang ingin kukatakan, ah cukup saja dulu disini.
Jika semua perkataanku ini bohong, dibuat-buat, pura-pura, hanya sebagai tameng, maka apa lagi yang akan menyamai Allah.. wakafaa billaahi syahiida..wassalam.
5 komentar :
Dengan membiarkan kolom komentar diruang ini, maka saya beropini bahwa anda siap dengan berbagai kalimat yang akan anda terima dari siapapun juga dan dengan nada yang beraneka macam.
Dari hal diatas dan bila memang anda berkenan utuk berdialog, saya akan meluangkan waktu bagi blog ini secara serius.
Sebagai perkataan awal saya akan mengatakan bahwa,mencoba membuat sebuah perumpamaan dengan Sebuah Jamaah, yang berjalan secara beriringan satu-persatu.
Perjalan dimuka bumi ini adalah sebuah perjalan yang panjang, sebuah Jamaah yang dipimpin oleh Nabi Muhammad Saw. telah lebih dahulu berjalan dan sampai ke tujuan dengan selamat.
Jejak-jejak langkah orang-orang yang beriman lebih dahulu menjadi petunjuk oleh oleh orang-orang yang datang kemudian dan merekapun sampai dengan selamat dengan mendapat ridha Allah Swt., namun demikian dari kelompok awal sebagian dari mereka telah keluar dari jalan yang telah dilalui oleh pendahulu-pendahulu mereka dan mereka sesat dan menyesatkan orang-orang yang datang kemudian sehingga mereka sampai kepada murka Allah Swt.
Bila anda bertanya dimana dan kapan mereka mulai menyimpang, maka jawabannya adalah ketika mereka berkata dan beramal dengan perkataan dan amalan yang menyelisihi dari apa yang telah dicontohkan oleh orang-orang terdahulu.
Islam adalah "Amanat" dan siapa yang tetap menjaga amanat itu dengan tidak merobah dan menambahkan sesuatu hal yang tidak pernah disyariatkan, maka merekalah yang disebut orang-orang yang sesat.
Secara nyata sejarah telah mencatat berbagai perkataan-perkataan dan amalan-amalan sebelumnya tidak pernah terdengar ataupun terlihat ditengah-tengah umat-umat yang tetap teguh melakukan perjalan dengan hanya mengikuti jejak-jekak langkah orang-orang yang telah mendapat ridha Allah Swt.
Dalam masalah perselisihan ummat hal ini kita kenal sebagai Perbedaan dan perselisihan yang pada akhirnya berujung kepada perpecahan, sehingga kita yang terlahir pada generasi ke dua puluh tiga setelah Nabi Muhammad Saw. Hijrah, kta akan melihat berbagai jejak langkah yang membuat bingung karena kita tidak tahu lagi jejak langkah yang mana yang harus diikut.
Dalam hal ini melalui Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang Majusi. Sebagaimana seekor binatang yang melahirkan seekor anak tanpa cacat, apakah kamu merasakan terdapat yang terpotong hidungnya?
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 4803
Hadits diatas adalah sebuah peringatan bagi siapapun yang terlahir diatas muka bumi ini utuk selalu waspada terhadap arah perjalan yang dituju oleh kedua orang tuanya, dengan harapan anak-anak tersebut tidak termasuk kedalam orang-orang yang mengatakan ""Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?" (Qs. A;-A'raaf : 173)
Dalah hal inilah ALlah Swt. berfirman melaui kitabNya.
69. Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam Keadaaan sesat. 70. Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu. 71. Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka sebagian besar dari orang-orang yang dahulu, (Qs. Ash-Shaaffat : 69-71)
Bila kita bertanya kepada setiap orang "jalan yang mana yang harus sayalalui", maka setiap orang yang ditanya akan menunjuk kearah jalan yang sedang dia tuju,dan ini akan membuat kita bingung.
Ketika kita tersesat maka kebutuhan yang sangat mendesak adalah "Sebuah Jalan Keluar"
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (Qs. Ath-Thalaaq)
Bersambung ..........
saya lanjutkan,
Dalah berbagai perselisihan dan perpecahan Allah Swt. telah memberikan jalan keluar yang lebih baik, yaitu Al-Quran dan Sunnah, dan tentunya jalan keluar bagi orang-orang Ahmadiah adalah :
19. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan: "Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan." Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Qs. Al-Maa'idah : 19)
40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs. Al-Ahzab : 40)
Ayat diatas dengan jelas mengatakan bahwa perngiriman Rasul-rasul telah terputus dan Nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir diputus.
Sampai disini anda dihadapkan kepada dua buah jalan YANG HARUS ANDA PILIH :
1. Perkataan "Nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir"
2. Perkataan "Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang nabi"
17. Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba- hamba-Ku, 18. yang mendengarkan PERKATAAN lalu MENGIKUTI APA YANG PALING BAIK di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai AKAL. (Qs. Az-Zumar : 17-18)
Setiap pilihan jalan memiliki sebuah konsekwensi yang sangat bertolak belakan, yaitu sorga dan neraka, untuk itu saya harap anda tidak tergesa-gesa untuk menjawabnya.
Sebagai orang yang berakal tentunya pilihan yang akan anda pilih adalah pilihan yang terbaik dimata Allah Swt. dan bukan pilihan yang baik dimata keluarga anda.
Dalam penafsiran surat Al-Maa'idah : 19 diatas terjemahan Al-Quran yang dikeluarkan oleh Ahmadiah tidak memperlihatkan perbendaan sebagaimana penafsiran surat Qs. Al-Ahzab : 40, maka anda akan lebih mudah untuk memikirkannya.
Banyak golongan telah mengatakan bahwa anda adalah orang-orang sesat, kafir, atau yang lainnya, namun anda tidak usah berkecil hati menjadi orang sesat karena ada 71 golongan lain yang sama sesatnya dengan anda, dan merekapun tidak pernah merasa dirinya sesat.
Kalau saya tidak salah, Ahmadiyah tidak pernah mengaku bahwa Mirza Ghulam Ahmad (MGA) adalah nabi baru setelah Muhammad SAW. Sebagai orang Islam saya tidak mempersoalkan itu. Mana ada sih yg bisa menggantikan air sebagai sumber kehidupan dengan benda lain. Begitu juga: mana ada sih yg bisa gantikan Nabi Muhammad SAW yang telah mengenalkan Qur'an. Yang di Qur'an itu merupakan keterangan bagaimana hukum alam ini berjalan. Dan hukum itu tidak bisa berubah. Apa yg dikhawatirkan soal MGA, beliau mana mungkin menggantikan Nabi yg telah mengenalkan qur'an. Mungkin hanya orang yg baru cuma percaya bahwa Muhammad tidak tergantikan yg selalu gerah dgn Ahmadiyah. Tapi mereka belum mampu menyaksikan bahwa Nabi Muhammad memang tidak mungkin tergantikan. Sekali lagi mereka belum mampu menyaksikannya...(Bagaimana dengan and?)
Seseorang yang bersyahadat, berukun islam dan berukun iman adalah seorang muslim. Tidak ada agama selain islam yang memiiliki ini. Adanya perbedaan dalam islam sudah diramalkan Rosulullah saw. Dan juga diharamkan untuk menyakiti sesama muslim. Jadi bagi kalangan muslim dari pelbagai aliran sepatutnya memahami ini. Kecuali kalau lebih senang mengikuti hawa nafsunya dibandingkan mengikuti apa yang diajarkan Nabi Muhammad saw atas perintah Allah swt. Mari kita lebih fokus kepada peningkatan islam, iman dan ikhsan kita agar diberi petunjuk oleh Allah swt ke jalan yang diridhoi-Nya. Jangan justru terjerumus dalam dosa karena menyakiti dan menzolimi muslim lainnya. dan berukun iman adalah seorang muslim. Tidak ada agama selain islam yang memiiliki ini. Adanya perbedaan dalam islam sudah diramalkan Rosulullah saw. Dan juga diharamkan untuk menyakiti sesama muslim. Jadi bagi kalangan muslim dari pelbagai aliran sepatutnya memahami ini. Kecuali kalau lebih senang mengikuti hawa nafsunya dibandingkan mengikuti apa yang diajarkan Nabi Muhammad saw atas perintah Allah swt. Mari kita lebih fokus kepada peningkatan islam, iman dan ikhsan kita agar diberi petunjuk oleh Allah swt ke jalan yang diridhoi-Nya. Jangan justru terjerumus dalam dosa karena menyakiti dan menzolimi muslim lainnya.
Adalah aneh bagi saya ada kelompok yang mengaku beragama islam tapi melarang suatu kelompok lain untuk bersholat berjemaah di masjid mereka. Bahkan melakukan pengrusakan. Ini menunjukkan bahwa pemahaman islam pada sebagian kelompok tidak utuh. Bukankah dilarang bagi seorang muslim untuk merusak tempat ibadah apalagi masjid. Soal adanya perbedaan dalam keyakinan itu adalah hanya hak Allah SWT yang dapat menghakimi.
Salam persaudaraan Islam.
Posting Komentar