Popular Post

Ahmadiyah Agama Baru (Part II)

Posted by

Baiklah kami (Ahmadiyah) akan cari rumah baru dan akan kami bangun rumah baru, tetapi kalau ternyata Rumah itu sama dengan rumah kalian-karena memang itulah rumah kami, bahwa kami tidak mempunyai bahan selain bahan yang seperti kalian juga-
maka mau diberi nama apa rumah kami??

Kembali berbahas tentang Ahmadiyah sebagai agama baru. Kali ini apa masalah yang ditimbulkan, apa konsekuensi dari opsi itu, bukan dari sudut pandang hukum atau lainnya melainkan dari sudut pandang akal dan nurani. Baiklah dari opsi yang ditawarkan setidaknya muncullah pertanyaan seperti ini:

1. Kalau menurut pendapat mayoritas dewasa ini orang-orang Ahmadiyah adalah bukan Islam, maka kalau begitu apa kah agama-agama orang-orang Ahmadiyah?

2. Apakah Agama orang-orang Ahmadi juga akan ditentukan oleh mayoritas ataukah orang-orang Ahmadi-lah yang berhak menetapkan agama mereka sendiri?

3. Sekiranya agama orang Ahmadi harus ditentukan oleh mayoritas yang bukan Ahmadi maka apakah orang-orang Ahmadi tidak mempunyai hak menolak agama yang diusulkan itu dan tidak berhak beriman kepada akidah yang diyakini dengan segenap hati mereka?


Maka dari pertanyaan-pertanyan inilah dapat menjadi gambaran bagi kita meskipun seandainya orang banyak mempunyai hak menentukan akidah dan agama orang-orang Ahmadi namun mereka tak mempunyai hak untuk mengubah agama orang Ahmadi dengan mengusulkan agama lain yang bertentangan dengan keinginan orang ahmadi, kemudian mereka tidak pula berhak membuatkan sendiri agama bagi orang Ahmadiyah. dan mereka itu tidak berhak menyuruh orang Ahmadiyah beriman kepada suatu kitab tertentu atau menyuruh mengingkari suatu kitab tertentu.

Kemudian, jika orang Ahmadi yang diberi hak menjelaskan sendiri ciri agama mereka maka permasalahan yang juga muncul adalah, menurut ahmadiyah sendiri apa agama mereka itu? Ajaran apa saja yang mesti diamalkan oleh mereka dan hal-hal apakah yang harus dihindari mereka? Inilah permasalahannya yang kita tidak bisa memaksakan karena orang ahmadiyah sendiri menjalankan apa yang dijalankan oleh orang Islam semua.

Disini saya kutipkan perkataan pendiri Ahmadiyah sendiri lewat bukunya Nurul Haq , Jilid I halaman 5:

”Kami adalah orang Islam. Kami beriman kepada Tuhan yang Maha Esa dan tidak berserikat serta mengakui dan mengimani kalimah laa ilaaha illallahu dan mempercayai kitab Allah, Alquran karim dan Rasul-Nya saw. yang adalah khatamul Anbiya. Kamipun iman kepada para malaikat, hari kebangkaitan neraka dan surga. Kami mendirikan shalat dan mengerjakan puasa dan kami mengakui kiblat. Dan apapun yang diharamkan oleh Tuhan dan Rasul-Nya kamipun menganggapnya haram dan apapun yang dihalalkan maka kamipun menetapkannya halal. Dan kamipun tak menambah sesuatu dalam syariat dan tak pula menguranginya. Tak sezarahpun mengurangi atau menambahnya. Dan apapun yang sampai kepada kami dari Rasulullah saw kami menerimanya dengan baik walaupun kami memahaminya atau tak dapat memahami rahasianya atupun tak dapat mencapai hakikatnya. Dan dengan karunia Allah taala kami adalah orang-orang mukmin Muwahhid, yakni yang percaya kepada tauhid Ilahi”

jadi kesimpulannya adalah….silahkan simpulkan sendiri.
Jadi dari keterangan ini kukatakan, inilah Ahmadiyah, dan kukatakan lagi ini bukanlah perkataan bohong, bukan pula usaha mimesis. Inilah Islam Ahmadiyah. Silahkan mengatakan kami agama X,Y atau Z, atau apa saja namun tetaplah tidak akan mengubah agama orang ahmadiyah, Islam.

Kalau orang-orang Ahmadiyah dengan tulus ikhlas beramal sesuai dengan ajaran yang mereka percayai sebagai Islam tetapi menurut orang lain ajaran itu bukan Islam melainkan agama lain, maka silahkan juga menamakannya apa yang mereka inginkan, tetap tak seorangpun di dunia berhak menghalangi pengikut agama itu untuk mengamalkan ajaran tersebut.

Satu sisi lagi, dari pemikiran sederhana saya yang lemah ini, kesan yang saya timbulkan adalah, LUCU. Ahmadiyah telah memiliki rumah baru, mari kita lihat ke dalamnya, ibadahnya sama, shalatnya, puasanya, syahadat juga sama begitupun yang lainnya. Saat jumatan begitu pula kami, saat lebaran begitu pula adanya, Rasulullah dan Allah itulah pula yang menjadi sanjungan. Terus mengapa harus mendirikan agama baru?? Entahlah…

Solusinya biarlah kami menjalankan beribadah dengan aman sebagaimana juga kalian, jika punya sikap seperti yang pada Surah Al An'am tadi maka terciptalah kedamaian. Toh Alah lah nanti yang lebih mengetahui dan masing-masing kitalah yang menanggung konsekuensi segala keyakinan kita. Sebagaimana pengikut firaun yang telah beriman tetapi masih menyembunyikan keimanannya dari Firaun berkata: "Seandainya Musa berdusta mengapa kamu menunjukkan kehebatan mu padahal kedustaannya itu akan menghancurkan dia ataudia sendiri yang akan menanggungnya sebaliknya jika ia benar maka sebagian dari yang diancamkan akan menimpamu (Al-mu'min: 28)


Demo Blog NJW V2 Updated at: 19.42

2 komentar :

Anonim mengatakan...

Bunyi ayat Al Mu'minun : 28 adalah:
"Apabila kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu, maka ucapkanlah: ""Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang lalim."""
Faitha istawayta anta waman maAAaka AAala alfulki faquli alhamdu lillahi allathee najjana mina alqawmi alththalimeena
فَإِذَا اسْتَوَيْتَ أَنتَ وَمَن مَّعَكَ عَلَى الْفُلْكِ فَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي نَجَّانَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Mengapa beda dengan yg anda kutip?: "Seandainya Musa berdusta mengapa kamu menunjukkan kehebatan mu padahal kedustaannya itu akan menghancurkan dia atau dia sendiri yang akan menanggungnya sebaliknya jika ia benar maka sebagian dari yang diancamkan akan menimpamu (Al-mu'min: 28)

Ferro mengatakan...

sepertinya anda bingung sendiri ya..makanya jadi muslim ya muslim aja, percaya sama Allah dan Rasul yg haq bukan org yg mengaku nabi seperti MGA yg mati krn kolera dan kalah telak dalam Mubahalah..kembalilah kepada ajaran islam yg hak.
Tidak ada yg LUCU dgn konsep "rumah khusus" utk anda krn anda memang beda dan perlu ruang khusus.
Kalau anda mengimani 100% MGA dgn "wahyu2 nya" maka mau tdk mau anda akan mengingkari banyak hal dalam aqidah islam karena banyaknya kontradiksi antara keduanya.
Saya tantang anda, ada atau tidak kontradiksi itu?
Kalau mata anda normal dan akal anda sehat maka anda akan melihat dan pasti mempertanyakan kontradiksi itu.
Ambil contoh pengakuan MGA tentang dirinya anak Tuhan, sangat bertentangan dgn Al Quranulkariim, surah Al Ikhlas ayat 3..masih kah mengaku sama dgn islam????????????
Sungguh aneh luar biasa kalau masih mengaku muslim krn bukankah anda jg berbaiat utk setia kpd MGA?
Sadarlah wahai saudaraku...
Kembalilah pada dienulhaq..agama tauhid bukan agama karangan manusia pembual.
Wallahu a'lam

Text Widget

Trending Topik

Blogger news